Detik.com
Jakarta - Pemerintah otoriter di Tunisia ternyata sempat menyusupi Facebook dengan kode jahat agar bisa memata-matai warganya. Gmail dan Yahoo juga jadi sasaran. Pemerintahan Ben Ali, Presiden Tunisia yang kini telah terguling, mulai menerapkan aksi itu pada Desember 2010. Ini kurang lebih bertepatan dengan makin ramainya desakan untuk melengserkan Ben Ali.
Danny O'Brien, dari Committee to Protect Journalists, mengungkap aksi itu seperti dikutip detikINET dari TheRegister, Selasa (25/1/2011).
Kode jahat yang digunakan pemerintah Tunisia berupa JavaScript khusus yang disebar untuk setiap situs yang diinginkan, mulai dari Facebook, Gmail dan Yahoo.
Kode ini akan berusaha mencatat password pengguna di setiap situs tersebut. Kode jahat ini bisa disusupkan berkat sistem sensor internet yang telah diterapkan di Tunisia.
Akibat terungkapnya aksi mata-mata ini, beberapa aktivis anti pemerintahan Ben Ali telah meninggalkan Facebook. Hal ini misalnya dilakukan oleh kelompok bernama Takriz.
O'Brien mengatakan, aksi ini dimanfaatkan pemerintah Tunisia untuk menghapus Groups, Pages dan account di Facebook. Termasuk account milik wartawan setempat.
Facebook dikabarkan sudah mengetahui ada aksi ini pada akhir 2010. Pada awal Januari 2011, tim Facebook memperkirakan seluruh data password milik pengguna Facebook di seluruh Tunisia sedang disimpan dan dicuri oleh pemerintah setempat.
Selasa, 25 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberikan komentar di sini. Terima kasih.